Tuesday, November 17, 2009

Mengubah Sepeda Tua Menjadi "Low Rider"

Olahraga Sepeda Santai Digemari Warga Palembang

Hobi memodifikasi sepeda tua supaya menjadi sepeda yang cantik kini banyak diminati. Sepeda tua yang terkenal dengan sebutan sepeda mini itu dicat warna-warni dan diberi bermacam aksesori. Sepeda mini yang telah dimodifikasi itu disebut sepeda low rider.Tryas Saputra (25), seorang pengurus Palembang Low Rider Community (Palowty), Jumat (20/2), mengungkapkan, ciri khas sepeda low rider adalah menggunakan rangka sepeda mini yang populer tahun 1970-an.


Untuk memperkuat kesan klasik, penggemar sepeda low rider biasanya menggunakan roda dengan jari-jari rapat yang mengilat, menggunakan ban warna putih, dan memasang keranjang dari rotan atau logam. Ciri lainnya adalah bentuk setang tinggi seperti setang motor gede.Beberapa penggemar sepeda low rider juga tak segan merogoh kocek untuk melengkapi sepedanya dengan peredam kejut.

Tryas mengatakan, ada beberapa bentuk sepeda low rider, di antaranya chopper, ori, dan bemo karena memiliki tiga roda.”Sepeda low rider harus menggunakan kerangka sepeda mini tahun 1970-an. Kalau menggunakan kerangka sepeda BMX atau sepeda gunung, bukan sepeda low rider,” kata Tryas. Arti kata low rider itu sendiri, menurut Tryas, adalah sepeda yang dikayuh dengan santai, bukan sepeda untuk ngebut.

Tryas mengutarakan, biasanya para penggemar sepeda low rider berburu kerangka dan aksesori lainnya di Jakarta dan Bandung. Setelah lengkap, semua komponen baru dirakit menjadi sepeda yang diinginkan.”Biaya untuk membuat sepeda low rider bervariasi, antara Rp 800.000 dan Rp 4 juta,” katanya.

Tryas menuturkan, penggemar sepeda low rider di Palembang bisa memesan di Sekretariat Palowty di kompleks PU Sukamaju, Kenten.Komunitas Palowty berdiri sejak tanggal 1 Januari 2008. Jumlah anggotanya saat ini sekitar 30 orang. Mereka biasa naik sepeda keliling kota, seperti di Jalan Veteran, GOR Sriwijaya, Kambang Iwak, dan Benteng Kuto Besak.”Kami mengadakan acara bakti sosial setiap tanggal 17 Agustus. Kami juga kerap diundang untuk menyemarakkan acara-acara dengan memajang sepeda low rider,” ujar Tryas.


Penyaluran hobi

Bagi penggemar sepeda low rider, mengayuh sepeda low rider merupakan penyaluran hobi naik sepeda. Hal itu diungkapkan oleh Umi (20), salah seorang anggota perempuan dari komunitas Palowty.Menurut Umi, sepeda low rider cocok untuk dikendarai perempuan karena tidak tinggi. Selain itu, sepeda low rider memang dirancang untuk dikendarai dengan santai.”Saya merakit sendiri sepeda low rider milik saya. Kerangka dan aksesorinya didatangkan dari Jakarta dan Bandung. Di Palembang, kerangka dan aksesori low rider sangat terbatas,” ujar Umi. Umi mengatakan bahwa ia mengendarai sepeda low rider setiap akhir pekan untuk olahraga bersama teman-temannya. (WAD)

KOMPAS. Sabtu, 21 Februari 2009 | 00:57 WIB

1 comment:

  1. butuh bantuan Bwat mMbuat sPeda ontel lowrider nhe.......

    hub d FBqw ya ex.cekutor@gmail.com

    qw tggu.

    ReplyDelete