Thursday, April 14, 2011

Merakit atau Membeli Sepeda

OLAHRAGA bersepeda kini menjadi tren tersendiri. Apalagi derasnya kampanye tentang isu pemanasan global (Global Warming), membuat sebagian orang merasa pentingnya untuk menjaga lingkungan.

Pesan positif itu berefek pada kembali maraknya budaya bersepeda di sejumlah kota besar di Indonesia. Bentuk dan jenisnya pun kini kian beragam serta disesuai dengan kebutuhan si pengayuhnya. Sebagian menjadikannya sebagai gaya hidup (lifestyle) dan lainnya menjadikanya sebagai olahraga (sport) yang menantang.

Namun di balik kesan sebagai alat transportasi murah meriah itu, untuk memperoleh atau merakit satu unit sepeda, bisa membuat seseorang merogoh kocek dalam-dalam.
"Harga sepeda yang ditawarkan bervariatif, berkisar antara Rp1 juta hingga puluhan juta Rupiah," ujar Yuli, pemilik toko sepeda di Jl Pulau Kalimantan, Samarinda Kota.
Mahalnya harga sepeda, ternyata tidak mengurangi peminatnya. Hal itu terlihat dengan semakin ramainya komunitas pesepeda yang wara-wiri di jalanan Samarinda. "Peminatnya saat ini lumayan besar. Dari segala usia serta kalangan," jelas Yuli.

Namun begitu, kata dia, tidak semua sepeda yang ditawarkan itu harganya mahal dan sulit terjangkau. Seperti sepeda lipat yang saat ini digemari. "Tidak semua sepeda itu mahal. Banyak pilihan yang bisa diambil baik produk impor maupun lokal," tandasnya.
Sementara itu, berdasarkan jenis dan bentuknya, secara garis besar sepeda dapat dibagi dua. yaitu life style dan sport. Untuk lifestyle, jenis sepeda yang sedang popular adalah low rider, fixie dan bike to work. Sedangkan di kelas sport di antaranya road race, cross country, free ride dan downhill.

"Biasanya ada dua pilihan yang bisa diambil seseorang datang ke toko sepeda. Yakni membeli secara terpisah atau rakitan dan full bike. Untuk full bike, harganya bervariasi. Dari belasan hingga puluhan juta Rupiah. Sedangkan rakitan, besar kecilnya harganya tergantung selera dan kebutuhan si pembeli" ujar Krisna (25), seorang penggemar sepeda downhill.
Untuk penggemar sepeda kelas sport, biasanya lebih memilih merakit sendiri. Semakin besar biaya yang di keluarkan, maka semakin tinggi pula level permainan sepeda yang dilakukan.
"Level permainan harus ditunjang dengan perangkat yang mumpuni. Semisal untuk downhill," ungkap Krisna.

Menurut Krisna, tiga bagian utama dari sepeda itu frame atau body. Kemudian group set yang terdiri dari shifter, dreiler cassette, bottom brecket, chain atau rantai serta brake. Bagian lainnya adalah wheel set, yaitu roda depan dan belakang, ruji, rim atau velg.
"Untuk frame harganya Rp1 hingga Rp50 juta. Group set berkisar Rp1 juta hingga yang termahal Rp30 juta. Demikian dengan bagian wheel set, harganya bisa mencapai Rp25 juta," jelasnya.

Selain itu, ada pula peralatan yang dikenakan penggemar sepeda. Seperti helm full face, google, knee guard dan gloves. "Knee guard harganya mencapai harga Rp1,5 juta. Sedangkan helm full face berkisar antara Rp600 ribu hingga Rp10 juta," tukas Krisna.
Mahalnya harga sepeda type sport ini membuat, olahraga sepeda terkesan eksklusif dan hanya sebagian orang saja yang dapat menggelutinya. "Makin mahal sepeda yang dirakit, jelas akan berdampak pada performa. Mungkin kalau sepeda semakin murah, pasti banyak orang yang ingin bersepeda. Mmaka semakin banyak orang Indonesia yang jadi sehat," pungkas Krisna.

No comments:

Post a Comment