Thursday, April 14, 2011

Komunitas Sepeda Lowrider Purworejo

Hobi banyak ragamnya. Yang positif dan menyehatkan bisa menjadi pilihan yang menyegarkan. Menyalurkan kreativitas, berkumpul di jalanan, banyak teman, dan mengkampanyekan hal yang positif akhirnya menjadi tipikal yang dipilih kaum muda di Puworejo dewasa ini. Komunitas sepeda low rider yang unik salah satunya.

HENDRI UTOMO, Purworejo

AWALNYA hanya beberapa gelintir anak saja yang senang dengan sepeda ceper nan mentul-mentul ini. Hingga akhirnya pada 10 Oktober 2010 terbentuklah komunitas low rider Purworejo yang kerap mangkal di seputar alun-alun Purworejo.
Anggotanya pun kini sudah mencapai 30 anak lebih. Mereka kebanyakan adalah anak muda yang baru berumur belasan tahun (SLTP dan SLTA,red). Tolakan awal mereka dalam mencintai hobi yang unik ini patut diacungi jempol.

Di tengah banyak remaja saat ini gandrung dengan otomotif yang cenderung mahal dan memberatkan orang tua dan banjir moda transportasi berbahan bakar dan menciptakan gas buang yang berbahaya, anak-anak punya semangat menjaga bumi.
"Kami senang bersepeda, mengotak-atik sepeda dan tak gengsi melaju di jalanan dengan komunitas lain yang harus beli bahan bakar bensin setiap kali melakukan kegiatan. Save our planet, itu yang menjadi motto kami," ungkap Aditya Inggil Pratama, (17), warga Pangenrejo, Minggu (13/3) malam kemarin.

Dikatakan Aditya, keunikan sepeda low rider yakni nyaman dinaikki, dan trendi ketika melaju di jalanan. "Ciri khas yang wajib biasanya stang yang tinggi, dan rangka yang unik full modifikasi, setiap malam minggu kami rolling tunder di jalan-jalan kota, saat libur sekolah kita sambangi komunitas yang sama di kota lain (Jogjakarta,red)," imbuhnya.

Pecinta Low Rider lainnya, Nopan, yang juga ketua komunitas Low Rider Purworejo menambahkan, ramah lingkungan dan gokil itu yang menjadi kebanggan. "Sepeda mentul-mentul ini cukup mewakili jiwa muda kami, kalau dibanding dengan motor untuk memiliki sepeda low rider ini cukup murah, selebihnya hanya melakukan perawatan saja," terangnya.
Kisaran harga untuk memodifikasi sepeda low rider berkisar antara Rp 500 ribu - Rp 2 juta saja. "Bahan dasarnya ya sepeda mini, untuk modif-nya kita hanya tinggal tergantung selera dan kreativitas, ada yang dibatik, ada yang ditambah tanki motor, macem-macem tergantung selera. Yang jelas tampilannya menjadi gaul dan sedap dipandang," ujarnya.

Anak-anak juga tidak malu dan bangga menaiki sepeda saat sekolah, timpal Budi, "Sekarang kan banyak nih mas, anak-anak sekolah yang menyembelih orang tuanya (memaksa dan menuntut orang tua dibelikan sepeda motor sampai mengancam tidak mau sekolah jika tidak dibelikan,red). Nah kami lebih senang menyalurkan kreativitas kami untuk memodif sepeda sambil mengenang masa kecil kita. Tapi namanya hobi ya bermacam-macam. Bagi yang tidak suka tentu akan memandang sumir, tapi bagi yang tahu tentu akan mengacungkan jempol dengan kreativitas kami ini," tandasnya.

No comments:

Post a Comment