Saturday, January 30, 2010

Bergaya Sambil Berbisnis

Berjejer bak pameran motor gede (Moge). Malam itu trotoar depan Gedung Agung menjadi layaknya showroom.

Hanya saja yang ini tak bermesin, “hanya” sebuah sepeda yang didesain sekilas mirip Moge. Terkenal dinamakan sepeda ceper atau lowrider. Tak lama kemudian seorang anak muda mengendarai sepeda ceper jenis limousine ikut bergabung dan memampangkan sepedanya. Fajar (19), pemilik sepeda ceper limousine ini mengaku sering berkumpul dengan sesema penggemar lowrider di depan Gedung Agung. Menariknya, sepeda cepernya ini dilapisi motif batik.

“Saya suka batik. Saya ingin agar budaya jogja itu tampak di sepeda saya. Jadi saya lapisi pakai batik. Paling tidak ini bisa mewakili jogja. Tak hanya gaya, tapi juga ada budaya yang tersemat di sepeda ini,” jelasnya. Untuk membuat sepeda model ini. Fajar mengaku sempat merogoh kocek hingga 1.5 juta. Sepeda dengan panjang 1.5 meter plus setang yang didesain menjulang ini menghabiskan waktu seiktar 2 bulan.

Namun bagi ROny (16), siswa SMK Tamansiswa kelas satu ini, sepeda lowrider tak hanya untuk gaya hidup tetapi sudah mengimbas pada bisnis. Baginya, mendalami sepeda lowrider bak menyelam sambil minum air. Gaya tapi juga mengahasilkan uang. “Di samping gemar sepeda modifikasi, bagi saya ini juga menjadi lahan bisnis. Tak sedikit juga kawan-kawan yang meminta order ke saya untuk dibikinkan sepeda ceper. Mereka biasanya datang dengan konsep mereka, kemudian dikonsultasikan ke saya. Dan dalam dua minggu selesai. Yah, lumayanlah hasilnya bisa buat bayar SPP.” Ujarnya.

Menurut Rony, semua sepeda sejatinya bisa dibuat ceper tergantung bagaimana kreatifitas setiap individu untuk membuat desainnya. Ia mencotohkan sepeda mini warna pink miliknya dirombak pada bagian setang dan porok depan. Rony pun tidak perlu susah-susah import untuk mendapatkan onderdil yang ia inginkan.

“cukup datang saja ke tukang las, kita order model yang kita inginkan. Kita bisa pakai besi dan merangkainya. Biasanya kalau saya langganan las di bengkel las Ngabean. Disana bisa menerima pesanan sesuai dengan keinginan kita. Untuk onderdil setang pun juga tidak susah, datang aja ke toko sepeda pasti ada. Kalaupun tidak ada, kita bisa bikin sendiri di tukang las yang biasa bikin pager besi, “ujar Rony yang setiap hari menggunakan lowrider pink’nya untuk sekolah.

Martha Nalurita wartawan Harian Jogja

No comments:

Post a Comment